Tarlin Sukandar adalah sosok wartawan senior Galamedia yang sudah melintang dalam kehidupan pers. Saya tak mengira kalau Nopember 2010 namanya tercantum dalam iklan duka cita di Galamedia. Saya tersentak kaget karena sudah lama tidak bertemu dan tahu-tahu telah meninggal dunia. Entah kapan terakhir bertemu dalam kondisi kurus, dan dia mengaku terkena diabetes sehingga badanya yang gemuk langsung melorot.
Saya jadi teringat dulu saat ke rumahnya di Terusan Pasirkoja. Ternyata dia adalah ketua DKM dan aktif memakmurkan mesjid di daerah tempat tinggalnya. Dia pun dulu adalah aktif di organisasi PII, jadi masalah keislaman dia sudah memiliki latar belakang yang cukup dalam.
Kalau ada acara wisuda, biasanya saya bertemu dan ngobrol. Bahkan sering menanyakan naskah saya untuk dimuat di Galamedia di rubrik kisah. Meski sudah redaktur, namun dia masih sering memenuhi undangan acara-acara tertentu, sekedar untuk silaturahmi atau bertemu dengan kawan-kawannya.
Dunia wartawan telah menjadi bagian hidupnya yang melekat kuat dalam dadanya. Saya sering melihat beberapa tulisan keagamaan dan laporan jurnalistik yang dilakukannya. Bahasanya sederhana dan muda ditangkap makna tulisannya. Meski sudah senior namun ia tidak segan untuk ngobrol dengan wartawan yang masih muda.
Sejak pensiun dari Galamedia, nyaris saya jarang bertemu. Ada rasa keinginan untuk beremu dan berkunjung ke rumahnya, namun keinginan itu tidak kesampaian, sampai akhirnya suatu saat saya ke Galura, saya melihat iklan duka cita kalau Tarlin Sukandar telah meninggal dunia dalam usia 60 tahun.***30-01-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar