Sudah lebih 25 tahu saya belum bertemu dengan sosok seorang ibu, namun hari sabtu (23 Juli 2011), saya bertemu kembali. Pertemuan kali ini membuat saya terharu dan ikut sedih tidak terkira, sebab ibu itu kehilangan cucu pertama yang sangat disayangi karena tertabrak angkot. Sungguh tragis takdir yang menimpa cucunya. Dia menceriterakan kisah pilunya seraya mencucurkan air mata, sebab belum bisa menerima kepergian cucu kesayangannya, apalagi cucunya itu tengah menuntut ilmu di SMA.
Saya jadi kembali teringat 28 tahun yang lalu saat bertemu dengan ibu, dia pun tengah dirundung duka nestapa sebab anaknya yang barus berusaia 13 tahun, mati tenggelam di sungai, padahal pagi harinya masih sempat bercengkrama dan makan seperti biasantya, namun siang sudah menjadi mayat. Saya pun hanya bisa bernapas secara mendalam, sebab saya dapat merasakan kepedihan yang sangat mendalam dari bola matanya.
Anaknya yang ketiga merupakan anak lelaki yang sangat dicintai, namun siang itu seusai pulang sekolah, ada teman-temannya yang mengajak bermain ke sungai. Tentu saja anak itu senang, apalagi selama ini memang seringkali bermain di sawah dandi sungai. Namun hari itu rupanya pertemua terakhr dengan ibunya. Masih terbayang di kelopk matanya, saat anaknya pergi bersama teman-teman bermain ke sungai. Namun entah ada firasat apa yang timbul dalam hatinya, sebab ada perasaan gelisah yang tidak menentu, ia mengkhwatirkan anaknya yang sedang bermai.
Benar saja ketika menjelang sore, terdengar ribut-ribut dan beberapa orang warga berlarian ke sungai....tentu saja naluri sebagai ibu tidak bisa dibendung, dia pun menanyakan siapa yang tenggelam...ternyata setelah mendengar informsi dari warga bahwa yang tenggelam dan terbawa arus air sungai itu adalah anaknya...maka hancurlah harinya....
Tidak lama mayat anaknya sudah bisa dibawa dalam keadaan membeku sudah tidak bernapas lagi...pecahlah tangis seorang ibu yang sangat mencintai anakya. beberapa kali ia jatuh pingsan karena belum menerima kepergian anaknya yang sangat dicintai. Air mata sudah tidak bisa dibendug lagi....tadir memang sangatlag meyakitkan....namun apa boleh buat, semua itu atas kehendak Allah.
Kini musibah terjadi lagi saat cucunya.....meninggal dunia tertabrak kendaraan, saat ia sedang menuntut ilmu bahasa Inggris di sebuah kursus. Sulit dibayangkan hancurnya seorang ibu. saya tak dapat membayangkan betapa hancurnya seorang ibu yang ditinggal cucu kesayangannya...
Saya hanya bisa berkata :"Insya Allah....semua rencana Allah adalah yang terbaik....meninggalnya cucu ibu maupun anak ibu ...itulah yang terbaik dan insya Allah kesabaran dan ketabahan ibu akan dibalas dengan ganjaran yang melimpah ruah....